Tuesday, May 19, 2009

AGRIBISNIS BAWANG MERAH

Budidaya Pertanian


PROSPEK AGRIBISNIS BAWANG MERAH
KABUPATEN BANTUL

Bawang Merah

PENDAHULUAN

Prospek agribisnis bawang merah cukup cerah. Penggunaan bawang merah oleh masyarakat cenderung, baik karena pertambahan penduduk maupun penggunaan perkapita. Dewasa ini makin banyak konsumsi makanan siap saji di tengah masyarakat (nasi goreng, sate, tongseng dan lain-lain) yang memerlukan bawang merah. Disamping produk makanan awetan yang juga menggunakan bawang merah goreng.

Berdasarkan sutuasi distribusi bawang merah nampak pula agribisnis bawang merah masih memiliki ruang gerak yang lebar. Bawang merah produksi saat ini belum mencukupi untuk kebutuhan domestic/dalam negeri.

Dapat disaksikan di kota Brebes, daerah yang menghasilkan 30 % dari total produksi nasional (dengan areal panen 18.000 ha/th) ternyata di kota tersebut terdapat importir bawang merah. Menurut pengakuan importir tersebut bawang merah yang diimpor dari ( Philipina, Thailand, dan lain-lain) ternyata dipasaran Brebes baik untuk benih maupun konsumsi.

Di Kabupaten Bantul, sentral produksi bawang merah terdapat di Kecamatan Kretek, Sanden, Srandakan. Dan sekarang berkembang di Kecamatan Pandak, Pundong, Imogiri dan Bantul.

Salah satu jenis/varietas yang ditanam di Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya Bantul adalah varietas local tiron. Jenis bawang merah yang berasal kabupaten Bantul ini ditemukan oleh petani yang bernama Pawiro Tiron, oleh karena itu diberi nama Bawang Merah Tiron.
Bawang merah tiron memiliki beberapa keunggulan antara lain :

- Mampu membentuk anakan yang cukup banyak
- Berumur genjah
- Potensi hasil cukup tinggi
- Dapat dikembangkan pada lahan berpasir dan lahan sawah berpengairan
- Cocok ditanam pada ketinggian 0 -100 dpl
- Tahan ditanam pada musim penghujan
- Tahan terhadap penyakit busuk umbi

Bawang merah tiron ini merupakan varietan bawang merah local DIY yang sudah dirilis oleh Menteri Pertanian sebagai varietas unggul kawasan Bantul Selatan, karena memberikan pendapatan yang tinggi pada petani.

Prospek bawang merah tiron ini cukup baik, karena produksi per hektar per tahun cukup tinggi ± 13 ton/Ha/Tahun, dan tahan terhadap hujan, karena bisa ditanam di luar musim (off season), sehingga bawang merah tiron ini bisa sepanjang musim Disamping itu pasar juga bisa menerima dengan harga yang baik.

Komoditas bawang merah Tiron Bantul merupakan unggulan bawang merah yang mampu dan dapat dikembangakan pada lahan pasir dan lahan sawah berpengairan, oleh karena itu potensi ini dapat dikelola seoptimal mungkin sehingga berdaya guna bagi peningkatan kesejahteraan petani Pada umumnya usaha tani masih beragam dan diperlukan intruduksi teknologi varietas maupun teknologi budidaya.

Hasil kajian menunjukkan bahwa bawang merah Tiron Bantul menunjukkan beberapa teknologi budidaya yang sesuai dengan lahan pasir cukup baik memberikan hasil Bawang merah Tiron Bantul dapat dikembangkan pada daerah-daerah type iklim D menurut Smidt 7 Ferguson (Sumber data, stasiun pengamatan BPP Sanden, Bantul)

CARA BUDIDAYA

Secara umum teknis budidaya bawang merah di lahan pasir tidak jauh berbeda dengan budidaya di lahan sawah, hanya beberapa komponen teknologi yang disesuaikan, antara lain pemakaian mulsa, jarak tanam, dosis pupuk, frekuensi penyiraman.

Tahapan kegiatan dalam budidaya adalah persiapan lahan, penanaman, pemupukan, penyiraman, pemeliharaan.

  1. Persiapan Lahan
    - Bedengan dibuat dengan ukuran lebar 80-100 Cm, dengan cara menggali lahan sedalam 15 Cm, bedengan menyesuaikanttergantung luas lahan
    - Jarak antar bedengan 45 cm (sebagai jalan)
    - Taburkan secara meratan pupuk organic 10 ton/ha (fine compos) dan 40 ton/ha ( pupuk kandang), tambahkan pupuk SP-36 sebanyak 100 Kg/ha sebagai pupuk dasar
  2. Penanaman
    - Siram bedengan dengan air yang bersih sebelum penanaman dimulai
    - Buatlah lubang tanam tjarak tanam 20 X 18 Cm sedalam umbi
    - Benamkan umbi bawang dalam lubang tanam dengan posisi tegak dan agak ditekan sedikit kebawah hingga ujung umbi rata dengan permukaan tanah
    - Tutup bedengan yang telah ditanami dengan mulsa jerami untuk menjaga kelembaban pada siang hari
    - Penanaman bawang merah di lahan pasir sebaiknya dilakukan pad a musim penghujan.
  3. Pemupukan
    Selain pupuk dasar perlu dilakukam pemupuk susulan
    - Pupuk ZA diberikan 3 kali masing-masing pad a umur 12 hari, 23 hari dan 35 hari setelah tanam dengan dosis 300 Kg/ha.
    - Pupuk KCL deberikan 1 kali pada umur 12 hari setelah tanam dengan dosis 100 Kg/ha
  4. Penyiraman
    Usahakan agar tanah tetap lembab sampai umur 50 hari dengan melakukan penyiraman pagi dan sore secara rutin, air yang dipergunakan untuk penyiraman dengan memperhatikan :
    - Air tidak mengandung racun yang membahayakan pertumbuhan tanaman & tanah.
    - Sumber air tidah berasal dari saluran pembuangan limbah industri yang dapat membahayakan tanaman dan tanah
  5. Pemeliharaan
    Pemeliharaan meliputi : Penyiangan dan pencabutan gulma, pengendalian hama penyakit dan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan.
  6. Panen
    Bawang merah dapat dipanen pada umur 60-70 hari. Ciri-ciri bawang merah yang siap dipanen yaitu pangkal daun mengempis,daun tampak menguning, daun rebah 75 % dan buah mengambang warna merah dan keras. Cara memanen bawang merah dicabut dijajar berbaris selebar bedengan dengan umbi bawang merah ditutup 1/3 dari daun cabutan berikutnya dan dikeringkan 4-6 hari.
  7. Penyimpanan
    Cara penyimpanan bawang merah pada rak-rakan bamboo. Rak-rakan dibuat 4-5 tingkat dengan selang 40 Cm ke atas dan jarak antar rak 70 Cm. Setiap minggu sekali dilakukan pengontrolan dan pengasapan. Gudang mempunyai ventilasi cukup, lantai sebaiknya semen agar kedap air, atap gudang kena sinar matahari langsung.

Sumber :
Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul

Jalan KH. Wahid Hasyim 210 Palbapang Bantul 55713
Telp. 0274-367541

No comments:

Post a Comment