Tuesday, May 19, 2009

penggemukan sapi

Budidaya Peternakan

PENGGEMUKAN SAPI BAKALAN CARA
PETANI KAB. MAGELANG
Oleh: Ir. P. Muhardi
1. PENDAHULUAN
Kabupaten Magelang terutama di Kecamatan Pakis, Ngablak, Dukun dan Kajoran sangat potensial untuk diusahakan penggemukan sapi. Kondisi ini didukung oleh mudahnya untuk memperoleh bahan pakan ternak baik yang berupa Hijauan Makanan Ternak (HMT), limbah peternakan (bekatul/dedak) ataupun makanan penguat lainnya seperti singkong.
2. CARA PEMILIHAN BAKALAN
Bakalan yang baik untuk digunakan sebagai bahan penggemukan seperti yang sering dilakukan di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang adalah : Sapi sehat (tidak ada tanda penyakit); berkelamin jantan; dari jenis Limosin, Simetal,
Brahman atau ongole ataupun PFH; bentuk badan panjang/kaki pendek/kuat/dada lebar dan dalam; umur antara 1-2 tahun (sapi muda) dan 2-3 tahun (sapi dewasa).

Sedangkan kalau kita mengikuti pengalaman dari Desa Sewukan Kecamatan Dukun, bentuk kerangka yang besar dan panjang; kepala dan moncong besar; tulang punggung biarpun kurus tapi lurus serta bulunya yang mengkilap sangat diminati selain persyaratan-persyaratan lainnya.

Namun kenyataan dilapangan bahwa untuk memperoleh bakalan yang benarbenar sempurna sesuai dengan persyaratan di atas adalah sangat sulit oleh karena itu diusahakan agar kondisinya lebih mendekati persyaratan tersebut.

Cara modern yang saat ini digalakkan oleh pemerintah adalah dengan Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik. Contohnya seperti apa yang dilakukan oleh Bapak Sukardi dari Kecamatan Kajoran, dengan cara ini dapat dipastikan akan memperoleh hasil bakalan yang baik dan terjamin.
3. PERKANDANGAN
Dalam penggemukan sapi, kandang merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan. Kalau kita salah dalam mendesain kandang maka akan dihasilkan sapi yang kurang menguntungkan seperti terganggunya kesehatan serta terhambatnya pertumbuhan berat badan.

Beberapa syarat kandang yang baik menurut Bapak Sugito dari Kelompok Tani Sumber Rejeki Desa Daleman Kidul Kecamatan Pakis adalah sebagai berikut :

1) Lokasi kandang harus terpisah dari Rumah Tinggal.
2) Bahan kandang agar ekonomis dengan bahan lokal, lantai cukup dengan batu kali yang disemen dengan kemiringan 5 derajat ke arah saluran pembuangan
3) Cukup ventilasi sinar dan udara.
4) Tempat makan dibuat di depan dan dibuat berbentuk melengkung agar mudah membersihkannya dari sisa-sisa makanan.
5) Bentuk kandang ada yang tunggal (satu baris) atau ganda (berhadapan atau bertolak belakang).
6) Ukuran kandang 1 x 2 m2 untuk per ekor.
4. PEMBERIAN PAKAN
Cara-cara dan macam pakan yang baik untuk penggemukan versi peternak dari
Desa Sewukan Kecamatan Dukun adalah :

1) Macam pakan Hijauan (minimal 10% dari BB); Bekatul/Ubi (1% dari BB); Garam dapur (secukupnya) dan Komboran/air minum (secukupnya).
2) Cara dan waktu pemberian pakan : Untuk hijauan (3 x per hari); Garam + bekatul/ubi 2 x per hari); Komboran atau air secukupnya.
5. KESEHATAN TERNAK
Untuk mencegah penyakit yang akan timbul disarankan oleh bapak Sugito ( Pakis ) agar kandang tetap dijaga kebersihannya, ternak diumbar antara pukul 08.00 - 10.00 dan dimandikan setiap hari.

Demikian pula masalah penyakit kembung perut atau masuk angin, untuk dapat segera di obati dan sering-sering berkonsultasi dengan aparat kesehatan.
6. PANEN
Pengalaman di Desa Sewukan Kecamatan Dukun, panen dapat dilaksanakan setelah berumur 3 sampai dengan 6 bulan pemeliharaan. Kenaikan rata-rata yang bisa dicapai adalah 0,8 Kg per hari.
7. ANALISA USARA TANI
A. Versi Sewukan - Dukun (3 bulan untuk 1 ekor)

1) Biaya yang dikeluarkan :
- Bakalan :
Rp. 2.500.000,-
- Katul (5 kg/Hr) : Rp. 225.000,-
- Obat : Rp. 6.000,-
- Ketela (2,5 Kg/Hr) : Rp. 33.750,-
- Penyusutan Kandang : Rp. 50.000,-
2) Pertambahan berat : 0,8 x 90 hari 72 Kg.
3) Harga Jual : Rp. 3.250.000,-
4) Untung : Rp. 435.250,-
(Hijauan dan Tenaga serta pupuk kandang tidak diperhitungkan).

B. Versi Bapak Sugito dari Pakis (selama 4 bulan, 2 ekor)
1) Bakalan (Lemosin) : Rp. 6.200.000,-
2) Ember, sabit, parang, cangkul, tali : Rp. 64.200,-
3) Pakan :
- Konsentrat (10 Kg x 120 Hr x Rp. 600) :
Rp. 432.000,-
- Ketela (10 Kg x 120 Hr x Rp. 350) : Rp. 300.000,-
- Garam (48 Kg x Rp. 800) : Rp. 38.400,-
4) Hasil Jual : Rp. 9.450.000,-
5) Keuntungan : Rp. 2.415.400,-
(Rumput dan tenaga serta kendang tidak diperhitungkan).
8. SUMBER
Departemen Pertanian, http://www.deptan.go.id, Maret 2001
9. KONTAK HUBUNGAN
1) Balai Informasi Penyuluh Pertanian Magelang;
Jln. Sendangsono, KM. 0,5 Progowati Mungkid Magelang, 56511;
Tel. (0293) 789455; Fax.(0293) 789455;
Email : bipp@magelang.wasantara.net.id
2) Departemen Pertanian RI, Kantor Pusat Departemen Pertanian,
Jalan Harsono RM No. 3, Ragunan - Pasar Minggu, Jakarta 12550 - Indonesia

No comments:

Post a Comment